warnet sebagai sarana mesum


Mungin ini sebagian fenomana dari anak muda di jaman sekarang. Kalau zaman dahalu pacaran masih malu-malu dan hanya jumpa seminggu sekali bahkan sebulan hanya sekali. Itupun biasa jumpanya di pasar malam (tempat keramain). Kalau anak zaman sekarang mereka memilih tempat pacaran di “warnet”, apalagi untuk kelas menengah kebawah.

Sebelum adanya warnet, mungkin “Bioskop” yang dijadikan sebagai tempat untuk pacaran. Sejak Warnet makin menjamur, maka mereka tidak lagi menjadikan Bioslop sebagai tempat untuk pacaran, mungkin dikarenakan harga tiket yang relatif mahal. Karena itu jadi pilihan jatuh ke warnet , selain efisien , murah ,  juga mungkin sedikit dapat menyalurkan hasrat.
Coba dibandingkan harga tiket bioskop yang sampai Rp-50.000. Itu pun maksimal hanya 2 jam di ruangan dan di kiri kanan ada orang yang bisa memantau. Sedangkan warnet rata-rata hanya bertarif 4000/jam.
Warnet yang dipilih sebagai sasaran para pemuda-pemudi ( lagunya si Naif ) tentunya warnet yang bersekat, dan ruangan yang dibatasi agak tinggi, sehingga perbuatan mereka tak diketahui si penjaga warnet ataupun pemakai yang disebelah,. Dan parahnya lagi,  sarana yang bernama warnet ini sering dijadikan tempat (maap) sebagai pelampiasan nafsu. Kebanyakan mulai dari para abg yang mencari cari titik sensitif pasangan , bahkan yang parah ada yang sampai ML
Sekarang jika ditanyakan, Sebenernya siapa yang salah ???  si empunya warnet yang menyediakan tempat yang kurang pengawasan, atau si pemakai yang udah ke ubun-ubun nafsu nya dan memang punya niat yang ga bagus ke warnet ???
Semoga Fenomena seperti ini tidak terjadi lagi, karena yang harus diingat adalah : Warnet itu sebagai media belajar da untuk mencari informasi. Bukan untuk melakukan mesum .

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© Glingo | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger